Sebagai salah satu suku pedalaman di Indonesia yang memiliki adat dan alam yang unik, tentunya orang Toraja memiliki sejumlah falsafah atau pegangan hidup yang senantiasa diingat dan dilakukan dalam kehidupan berikut 5 falsafat hidup orang Toraja yang bisa banget kamu tiru. Yuk, baca artikel selengkapnya dibawah Pepatah "misa' kada dipotua, pantan kada dipomate" harafiah, pepatah ini artinya "satu pendapat membuat kita hidup, banyak ego pendapat pribadi membuat kita mati". Makna dari pepatah ini mengajak kita semua untuk senantiasa bersatu dalam menghadapi berbagai macam orang Toraja, pepatah ini dapat dikatakan sudah mendarah daging dan menjadi identitas masyarakat Toraja di mana pun berada. Beberapa organisasi mahasiswa yang penulis kenal di Makassar juga menggunakan pepatah ini sebagai Budaya malongko' atau masiri' di dalam budaya masyarakat Bugis yang dikenal dengan adanya istilah siri', masyarakat Toraja juga menganut budaya malongko' atau masiri' yang artinya malu ketika melakukan hal-hal yang tidak adanya aturan tertulis yang disertai dengan sanksi, budaya malu dalam masyarakat Toraja sukses membuat masyarakatnya mengurungkan niatnya ketika terbersit dalam pikirannya untuk melakukan hal-hal yang tidak pantas. Baca Juga 9 Istilah yang Sering Dipakai Orang Toraja, Pernah Dengar? 3. Unturu' aluk sola Secara harfiah, falsafah ini artinya hidup dengan mengikuti aturan dan pantangan yang berlaku di dalam lingkungan Toraja maupun ketika pergi ke daerah orang lain agar dihargai oleh siapapun dan tidak akan mendapat contoh aluk atau aturan hidup seperti menghormati orang yang lebih tua dan suka menolong sesama. Sedangkan contoh pemali atau pantangan adalah tidak menginjak atau menyia-nyiakan makanan dan menikahi saudara sendiri atau menikah dengan kerabat keluarga yang lain seperti sepupu hingga tinggat 3 Falsafah Tallu ini menegaskan jika sesama mahluk hidup harus senantiasa hidup berdampingan dalam keharmonisan. Hal ini termasuk kearifan lokal masyarakat Toraja yang bisa membantu terjaganya lingkungan yang ideal bagi manusia, hewan dan harfiah, falsafah ini artinya 3 ukuran. Falsafah hidup ini menjadikan lolo tau manusia, lolo patuan hewan dan lolo tananan tanaman sebagai ukuran kebahagiaan orang kamu sudah memiliki keturunan, kerbau apalagi yang belang serta padi yang melimpah, maka kamu disebut termasuk golongan orang yang bahagia di sisa hidup yang sedang kamu Tae’ na ma’din disa’biangan te mai kande saba’ napakasalle ki’ harfiah, falsafah ini artinya tidak boleh merendahkan makanan karena itu yang membuat kita tumbuh besar hingga kini. Falsafah ini berkaitan erat dengan pantangan atau pemali dalam budaya orang Toraja yang sangat menghormati padi atau nasi sehingga harus diperlakukan dengan ini juga membuat orang Toraja memiliki kata umpatan yakni kenna na pula' ko bo'bo' yang artinya semoga kamu tersedak oleh nasi. Dengan demikian, makanan menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup yang patut kamu dari sekian falsafah hidup orang Toraja di atas, yang mana, nih yang sering kamu lakukan dalam hidupmu? Yuk, bagikan pengalamanmu di kolom komentar di bawah ini. Baca Juga 5 Tradisi Toraja yang Kesohor Hingga ke Mancanegara IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Rumahdan Pakaian Adat Toraja - Kata Toraja diperoleh dari Bahasa Bugis yaitu to riaja yang artinya adalah "orang yang berdiam di negeri atas". Suku ini menetap di pegunungan bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah populasinya kira-kira sekitar 1 juta jiwa dan sekitar setengahnya masih tinggal di Kabupaten Toraja Utara, Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Mamasa.- Berbagai kelompok etnis mewarnai keragaman yang ada di Indonesia, salah satunya adalah Suku Toraja. Suku Toraja adalah penduduk asli yang berasal dari Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan yang menetap di sekitar pegunungan bagian juga Kearifan Tanah Toraja dalam Kopi Mangiru’ Dolo Masyarakat Suku Toraja masih banyak tersebar di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Baca juga Manene Suku Toraja, Ritual Bersihkan Jenazah untuk Hormati Leluhur, Tetap Digelar Walau di Perantauan Asal Usul Suku Toraja Dalam buku Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja 2017 oleh Weni Rahayu, dijelaskan bahwa ada beberapa versi dari asal-usul nama Toraja. Baca juga Ritual Rawat Mayat Suku Toraja di Perbatasan RI-Malaysia Beri Pesan Damai Jelang PaskahOrang Bugis-Sidenreng menyebutnya orang Toraja dengan nama to riajang’ yang artinya orang yang berdiam di negeri atas atau pegunungan’. Sementara orang Luwu pada zaman Belanda menyebut orang Toraja dengan to riaja’ yang berarti orang yang berdiam di sebelah barat’. Ada pula versi lain yang menyebut bahwa orang Toraja berasal dari toraya’, yang bermakna orang besar atau bangsawan. Shutterstock/JOSE MIGUEL NAVARRETE Rumah Tongkonan, rumah adat Suku Toraja. Dari mitos yang beredar di masyarakat, Toraja adalah sebuah negeri otonom bernama Tondok Lepongan Bulan’ atau Tana Matarik Allo’. Para bangsawan menyebutkan Toraja berasal dari kata tau raja yang berarti orang raja atau keturunan raja. Dalam mitos tersebut, para bangsawan Toraja tana’ bulaan beranggapan bahwa mereka nenek moyang mereka adalah keturunan Puang Matua dewa tertinggi/Tuhan yang kemudian diangkat menjadi raja di Tondok Lepongan Bulan atau Tana Matarik Allo. SukuToraja adalah salah satu dari banyaknya suku di Indonesia, yaitu di Propinsi Sulawesi Selatan. Suku Toraja sangat identik dengan kepercayaan turun temurun yang dikenal dengan nama Aluk Todolo. Meskipun mayoritas suku Toraja telah menganut agama Kristen Protestan, namun masyarakat Toraja tidak serta merta melepas kepercayaan leluhurnya. Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 003211 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7ef42caa71b740 • Your IP • Performance & security by Cloudflare 12 Pa' Sekong Kanure Ukiran ini bermakna agar turunan anak sapat juga berarti liku atau kelok dalam Toraja dan bila dijual harganya dapat Kapu' artinya ikatan atau simpulan dan 1 Gambar 4.10. Erong Semen (Patane) Tampak Samping (Dokumentasi: Rusmin, 14 September 2017) aman dan rapi 14.
Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beragam budaya yang mempengaruhi rumah adat. Suku Toraja adalah salah satu suku yang mendiami Sulawesi Selatan. Suku Toraja memiliki rumah adat yang khas yaitu Tongkonan. Bagian atap rumah Tongkonan terlihat menyerupai perahu. Dari buku "Nilai-Nilai Luhur Arsitektur Rumah Adat Tongkonan Toraja", Tongkonan berasal dari bahasa Toraja. Kata Tongkon artinya duduk. Sedangkan dalam arti luas Tongkon adalah tempat mendengar perintah dan petuah dalam menyelesaikan suatu persoalan. Rumah Adat Toraja dan Sejarahnya Dahulu, rumah adat suku Toraja dipakai sebagai pusat pemerintahan adat dan persatuan rumpun suku Toraja. Masyarakat Toraja juga membedakan tingkatan rumah Tongkonan berdasarkan fungsinya, antara lain Tongkonan Layuk dan Tongkonan Pekamberan. Dua tingkatan dalam rumah ini merupakan tingkatan tertinggi. Tongkonan berfungsi sebagai pusat kekuasaan adat dan membina persatuan suku Toraja. Pemberian Tongkonan Layuk dan Pekamberan ini dilakukan melalui upacara adat. Upacara adat dilakukan selama tiga hari dengan mempersembahkan darah binatang seperti kerbau, babi, dan ayam. Nilai Filosofis Tongkonan Tongkonan dipandang sebagai dunia secara mikrokosmos oleh suku Toraja. Salah satu konsep filosofis adalah kepercayaan masyarakat Toraja terhadap Tongkonan. Rumah Tongkonan selalu menghadap ke Utara. Menurut kepercayaan, utara dianggap sebagai arah suci dan tempat bersemayam Puang Matua sang pencipta alam semesta. Bagian atap dibuatkan lubang untuk jalan masuk dan berkah dari Puang Matua. Berdasarkan konstruksi bangunan, Tongkonan memiliki nilai filosofis mencerminkan dunia. Ada tiga bagian yaitu dunia atas, dunia tengah, dan dunia bawah. Menurut suku Toraja, tiga tingkatan itu tersusun dari rumah Tongkonan. Pertama adalah bagian atap yang melambangkan dunia atas. Bagian atap ini digunakan untuk menyimpan benda-benda pusaka. Dunia tengah adalah bagian rumah yang digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Sedangkan bagian kolong atau bawah rumah, melambangkan dunia bawah. Bagian kolong ini digunakan untuk kandang ternak. Jenis Tongkonan Berdasarkan buku berjudul "Tongkonan Mahakarya Arsitektur Tradisional Suku Toraja", ada beberapa jenis Tongkonan. Jenis rumah berdasarkan kedudukan penguasa dan jumlah ruangan. Ada tiga jenis rumah Tongkonan antara lain Tongkonan Layuk, Tongkonan Pekaindoran, dan Tongkonan Batu A’riri. Ketiga rumah ini memiliki perbedaan pada tiang dan hiasan. 1. Tongkonan Layuk atau Pesio Aluk Tongkonan Layuk dipakai sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan suku Toraja dahulu. Tempat ini dipakai untuk menyusun aturan-aturan sosial dan keagamaan. Tongkonan ini ditempati ketua adat atau kepala desa. Setiap hari, Pesio Aluk dipakai untuk musyawarah dan rapat penting pemuka adat. Selain itu, jenazah suku Toraja yang meninggal dunia bisa diletakkan sementara dalam rumah ini. Tongkonan Layuk memiliki banyak ornamen dari kepala kerbau kabongo dan simbol kepala ayam katik. Tongkonan juga memakai a’riri posi’ tiang pusat. 2. Tongkonan Pekamberan atau Pekaindoran Rumah adat ini punya beberapa nama lain seperti Tongkonan Keparengngesan, Kabarasan, dan Anak Patalo. Tongkonan Pekamberan fungsinya sama seperti Tongkonan Layuk. Rumah ini digunakan untuk bangsawan dan keluarga terpandang. Keluarga kaya ini sering melakukan acara adat dan rapat keluarga. Jenazah suku Toraja bisa disemayamkan dalam rumah ini. Hiasan yang dibolehkan dalam tumah Tongkonan Pekamberan hanya kepala kerbau dan kepala ayam. 3. Tongkonan Batu A’riri Tongkonan Batu A'riri digunakan untuk tempat tinggal golongan tomakaka bangsawan dan golongan kaunan orang biasa. Namun, ada perbedaan dari ukiran dan tempat upacara adat. Tongkonan golongan Tomakaka diperbolehkan memakai ukiran, tergantung kemampuan ekonomi pemilik rumah. Sementara rumah golongan kaunan tidak boleh memakai ukiran rumah. Nama Ruangan Rumah Toraja 1. Banua Sang Lanta Rumah Toraja ini hanya memiliki satu ruangan. Satu ruangan dipakai untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, tempat kerja, hingga tempat tidur. Banua Sang Lanta biasanya digunakan untuk para pengabdi kepala adat. 2. Banua Duang Lanta Rumah Tongkonan ini tidak digunakan untuk upacara adat seperti rumah Tongkonan Batu A'riri. Banua Duang Lanta memiliki dua ruang yaitu ruang sumbung dan ruang sali. Ruang sumbung dipakai untuk istirahat dan tempat tidur. Sementara ruang sali dipakai untuk bekerja, memasak, dan tempat meletakkan jenazah sementara. 3. Banua Tallung Lanta Ruangan ini terdapat pada Tongkonan Pekamberan. Ada tiga ruangan yaitu sumbung, sali, dan tangdo. Ruangan berfungsi sama seperti ruang Banua Duang Lanta. Pembedanya adalah ruang Tangdo yang dipakai untuk tempat upacara pengucapan syukur dan tempat istirahat para tamu. 4. Banua Patang Lanta Ada empat ruangan rumah Tongkonan yaitu sumbung, Sali Iring, Sali Tangga, dan Tangdo. Sumbung dalam rumah Tongkonan dipakai untuk ruang tidur pemangku adat. Sementara ruang Sali Iring dipakai untuk ruang kerja, dapur, tempat menerima tamu, dan tempat tidur abdi adat. Bagian Saling Tangga digunakan untuk ruang tidur keluarga, ruang kerja, dan tempat jenazah untuk prosesi upcara adat. Ruangan Tangdo dipakai pemuka adat untuk tempat upacara penyembahan. Banua Patang Lanta ini adalah ruangan untuk rumah Tongkonan Layuk.
Beberapapendapat mengenai asal kata Toraja yaitu berasal dari istilah yang diberikan oleh orang Bugis Sidenreng (Kerajaan Sidenreng), yaitu Toriaja. To artinya orang, Riaja artinya sebelah atas atau bagian Utara yang artinya orang yang berasal dari ketinggian di Utara. Pendapat dari orang Bugis Luwu (Kerajaan Luwu), yaitu To Riajang.
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID nyF1XeYxpbH305uIh4I9qken88zheELHAol9yyNezhjO6aEDcqmelQ==Maknafilosofi dari ukiran ini yaitu: 1. Lambang kesejahteraan bagi masyarakat Toraja 2. Lambang kemakmuran dan lambang kehidupan orang Toraja dimana rumpun keluarga diharapkan dapat menternakkan kerbau. 2.Ukiran Pa'kapu' Baka [caption id="attachment_369079" align="aligncenter" width="350" caption="Ukiran Pa"] 1423988423356052589 [/caption]
Daftar Isi Jenis Ukiran Toraja dan Maknanya Ukiran Toraja Kelompok Garonto' Passura' a. Pa'Barre Allo b. Pa'Tedong c. Pa'Londongan d. Pa'Sussuk Ukiran Toraja Kelompok Passura' Pa'Barean a. Pa'Dadu b. Pa'Sala'bi Di To'Mokki c. Pa'Sala'bi' Biasa Karua e. Pa'Lamban Lalan f. Pa'Tangke Rapa' g. Pa'Tutu' Ra'bung atau Pa'Dempang Ukiran Toraja Kelompok Passura' To Dolo a. Pa'Doti Langi' b. Pa'Limbongan c. Pa'Suletang d. Pa'Lolo Tabang Makassar - Ukiran Toraja menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki oleh Suku Toraja, Sulawesi Selatan Sulsel. Suku Toraja dikenal memiliki sejumlah kekayaan alam dan aneka ragam budaya, termasuk karya seni rupa ukir yang ada ratusan jenis ukiran Toraja. Setiap ukiran tersebut pun memiliki arti dan makna jenis ukiran ini biasanya ditemui pada dinding rumah adat Toraja. Selain itu, ukiran Toraja juga digunakan pada bagian luar alang, erong, atau peti jenazah. Warna-warna yang digunakan dalam ukiran Toraja ada empat macam yakni, putih, kuning, merah, dan hitam. Masing-masing memiliki makna spritual tersendiri. Berikut adalah makna setiap warna ukiran TorajaPutih menandakan arah mata angin utara, sebagai simbol kebesaran dan tempat bertakhta Puang Matua Tuhan Allah.Kuning menandakan warna matahari terbit sehingga menandakan arah mata angin timur, sebagai simbol kematangan, kehidupan, dan penghormatan kepada dewa-dewa khusus dalam kepercayaan agama asli orang Toraja.Merah menandakan warna matahari saat tenggelam sehingga menandakan arah mata angin barat, sebagai simbol keberanian, dan sebagai simbol menandakan arah mata angin selatan, sebagai simbol kembali ke awal sebelum terang diciptakan, dan bersemayamnya arwah orang mengetahui makna warna yang terdapat pada ukiran Toraja, berikut ini 15 jenis ukiran Toraja beserta Ukiran Toraja dan MaknanyaUkiran Toraja Kelompok Garonto' Passura'Ukiran Toraja kelompok Garonto' Passura' adalah motif pada Ukiran Toraja yang berisi dasar lambang kearifan hidup suku Toraja. Berikut sejumlah ukiran Toraja dari kelompok Garonto' Passura'a. Pa'Barre AlloUkiran Toraja Pa'Bare' Allo Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Barre Allo memiliki arti ukiran yang menyerupai bulatan matahari dengan pancaran sinarnya. Berasal dari kata "Barre" yang berarti bulatan atau lingkaran dan "Allo" yang berarti ukiran ini biasanya digunakan pada bagian rumah adat Toraja yang mencuat condong ke atas berbentuk segitiga, baik bagian depan maupun belakang rumah. Ukiran ini selalu digunakan bersama-sama dengan ukiran Pa' Pa'Barre Allo memiliki sejumlah makna. Antara lain sebagai berikut1. Menyatakan tanda kemuliaan kepada Tuhan yang telah menciptakan Matahari;2. Lambang kebesaran, keagungan dan kebanggaan bagi orang-orang Toraja;3. Satu kesatuan yang utuh dan bulat dan memiliki tujuan yang sama dari negeri Tondok Lepongan Bulan Tana Matari Pa'TedongUkiran Toraja Pa'Tedong Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Tedong memiliki arti ukiran yang menyerupai muka seekor kerbau. Berasal dari kata "Tedong", yang dalam bahasa Toraja berarti ukiran ini melambangkan kerbau di Toraja adalah binatang peliharaan yang utama dan sangat disayangi. Bagi masyarakat Toraja kerbau memiliki fungsi ganda misalnya emas kawin, alat transaksi dalam jual beli masyarakat Toraja dan sebagai korban persembahan kepada Dewa dan ada teknologi kerbau dijadikan sebagai alat pengolah sawah. Bagi masyarakat Toraja, kerbau memiliki tingkatan strata dan jenis-jenis seperti, kerbau Balian, Saleko, Bonga, Pudu' dan Sambao. Untuk menentukan harga dari seekor kerbau akan dilihat dari jenis dan memiliki makna ukiran yang melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat Toraja. Jenis ukiran ini dilukiskan pada indo' para papan besar teratas dan pada dinding-dinding penyanggah badan rumah dan lumbung ukiran Pa'Tedong tidak terdapat pada rumah atau lumbung padi, maka akan dipandang ukiran tak bermutu dan dianggap sebagai ukiran yang sedat atau buta. Menurut anggapan orang-orang tua ukiran Pa'Tedong adalah berpasangan dengan ukiran Pa'Doti Langi'.Oleh sebab itu jika ada orang yang mempunyai banyak kerbau dan mempunyai Ma' Doti Lagi', maka sempurnalah Pa'LondonganUkiran Toraja Pa'Londongan Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Londongan biasanya digunakan pada longa rumah dan lumbung di bagian depan maupun bagian belakang. Jenis ukiran ini memiliki arti "Londong" yang berarti ayam Pa'Londongan memiliki makna sebagai berikut1. Melambangkan keberanian seorang pemimpin, yang arif dan bijaksana;2. Diharapkan penghuni rumah mendapat keturunan yang berani seperti ayam jantan, yang kelak dapat melindungi orang banyak;3. Melambangkan penyelesaian hukum leluhur orang Toraja pada waktu mau penghamburan bibit padi terlebih dahulu melihat peredaran bintang dan bulan. Kalau ayam Lapandek itu sudah nampak di bulan, maka itulah tanda bahwa hujan hampir turun. Pada waktu itu mulailah orang membuka persemaian dan bekerja di sawah. Itulah sebabnya lukisan ayam jantan selalu ada pada rumah atau lumbung, bukan berarti ayam itu ada karena orang Toraja gemar sabung, melainkan memberikan tanda Pa'SussukUkiran Toraja Pa'Sussuk Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Sussuk berasal dari kata "Sussuk", yang artinya dikupas. Ukiran Pa'Sussuk adalah ukiran yang hanya dikupas sejajar dan tidak memiliki makna yang melambangkan kegotong-royongan, kebersamaan kesatuan masyarakat yang demokratis. Ukiran Pa'Sussuk ini terletak pada dinding rumah dan ukiran ini hanya digunakan pada Tongkonan tertentu saja, tidak boleh secara sembarangan. Tongkonan yang dimaksud adalah Tongkonan yang berperan dalam menentukan kebijakan dasar dasar kehidupan dalam wilayah adat yang bersangkutan.Ukiran Toraja Kelompok Passura' Pa'BareanUkiran Toraja kelompok Passura' Pa'Barean adalah motif ukiran Toraja yang melambangkan kegembiraan dan kesenangan pada etnis Toraja. Berikut sejumlah ukiran Toraja dari kelompok Passura' Pa'DaduUkiran Toraja Pa'Dadu Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Dadu adalah sejenis benda segi empat yang sama sisi. Permainan dadu di Toraja merupakan sejenis judi yang sangat digemari oleh hampir sebagian masyarakat pada zaman Pa'Dadu ini memberikan makna dan peringatan kepada anak cucu bahwa bermain dadu judi lebih banyak dampak negatif yang didapatkan ketimbang manfaat positif. Ukiran ini dilukiskan di samping Pa'Sala'bi Di To'MokkiUkiran Toraja Pa'Sala'Bi Di To'Mokki Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Sala'bi' Di To'Mokki ini memiliki arti pesan atau harapan agar kiranya anak cucu selalu terhindar dari segala wabah penyakit dan segala macam marabahaya. Letak ukiran Pa'Sala'bi' Di To'Mokki dilukiskan pada dinding rumah dan To'Mokki berarti dipahat bisa juga ditekan dengan ujung jari. Sehingga ukiran ini menyerupai anyaman dari belahan bambu yang biasanya diletakkan sekeliling dinding rumah adat. Dengan demikian Pa'Sala'bi Di To'Mokki berguna untuk menangkal hal-hal yang tergolong tidak baik. Maka dari itu, masyarakat Toraja percaya bahwa segala hal yang tidak baik jika ada jenis ukiran ini di Tongkonan maka itu adalah penolak ini dipercaya dapat menolak bala jika ada orang yang berniat jahat terhadap salah satu rumpun Tongkonan. Sehingga orang Suku Toraja biasanya menyelesaikan persoalan di Tongkonan agar siapapun yang berniat jahat akan Pa'Sala'bi' BiasaUkiran Toraja Pa'Sala'bi' Biasa Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Sala'bi' Biasa dalam hidup ini kita agar selalu berhati-hati terhadap segala kemungkinan, baik yang bersifat penyakit misalnya penyakit sampat maupun serangan yang tiba-tiba datang dari musuh. Letak ukiran Pa'Sala'bi' Biasa dilukiskan pada dinding rumah dan ukiran ini dalam bentuk belahan bambu secara bersilang, secara umum Sala'bi' juga dapat berarti pagar yang terbuat dari belahan bambu. Secara geografis orang Toraja hidup jauh dari daerah pesisir dan mendiami daerah puncak atau tebing-tebing sekitar tempat membangun rumah-rumah mereka itulah diberi pagar dari belahan bambu untuk mencegah dan menghalangi dari setiap serangan binatang buas atau setiap hal yang dapat dianggap KaruaUkiran Toraja Pa'Ulu Karua Foto dok. istimewa/KIKOMUNALUkiran Pa'Ulu Karua ini memiliki arti atau pesan atau makna atau harapan agar dalam keluarga muncul orang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi untuk kepentingan masyarakat, mampu mendeteksi situasi-situasi yang berkembang dalam masyarakat dan memiliki hati yang lurus dan pikiran yang lurus. Ukiran ini dilukiskan pada dinding rumah dan mitos, dahulu kala ada delapan leluhur dari orang Toraja yang masing-masing menurunkan ilmu dan pengetahuan menyangkut kehidupan ini. Kedelapan orang inilah merupakan pencipta ilmu pengetahuan yang diturunkan kepada anak cucu Tomanurung. Kedelapan orang ini konon kabarnya menurut mitos Toraja diciptakan oleh Puang Anggemaritik Puang Matua = Tuhan dalam sebuah puputan kembar ajaib Sauan Sibarrung dan masing-masing memiliki ilmu dan dan keterampilan inilah yang dikembangkan manusia dari zaman ke zaman hingga saat ini yang dikenal dengan ilmu teknik, ilmu kesehatan, ilmu alam, ilmu ekonomi, ilmu tumbuh-tumbuhan dan lain-lain. Pa'Ulu Karua juga berarti bahwa orang yang mempunyai kemampuan untuk berbaur dengan semua Pa'Lamban LalanUkiran Toraja Pa'Lamban Lalan Foto dok. istimewa/KIKOMUNALUkiran Pa'Lamban Lalan mirip jenis rumput yang bercabang seperti ubi jalar dan biasanya tumbuh di pinggir-pinggir jalan. Berasal dari kata "Lamban" yang berarti menyeberangi dan "Lalan" yang berarti jalanan. Letak ukiran Pa'Lamban Lalan dilukiskan pada dinding Pa'Lamban Lalan ini memiliki arti atau pesan atau makna sebagai berikut1. Jangan mencampuri perkara atau urusan orang lain bila tidak dibutuhkan atau tidak ada sangkut pautnya dengan diri Mengingatkan kepada anak cucu bahwa untuk mencapai tujuan harus waspada terhadap segala tantangan dan Mengingatkan kepada anak cucuk hendaklah jangan melakukan hal-hal yang dapat mencelakai diri Pa'Tangke Rapa'Ukiran Toraja Pa'Tangke Rapa' Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Tangke Rapa' memiliki arti ukiran yang diciptakan mirip sebatang tangkai yang rapat ke tanah. Berasal dari kata "Tangke" yang berarti tangkai dan "Rapa" yang berarti sampai ke Pa'Tangke Rapa' ini berisi harapan agar pemilik rumah, anak dan cucu kelak damai penuh kebahagiaan. Sehingga tidak mudah goyah oleh sesuatu yang dapat merugikan rumpun keluarga ukiran ini dilukiskan pada kayu melintang. Serta ukiran ini digunakan pada dinding bagian tengah samping rumah dan Pa'Tutu' Ra'bung atau Pa'DempangUkiran Toraja Pa'Tutu' Ra'bung atau Pa'Dempang Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Tutu' Ra'bung atau Pa'Dempang ukiran yang semacam alas pakaian yang terdapat pada dada anak-anak. Ukiran ini mengandung sejumlah harapan bagi yang terkandung pada ukiran ini, senantiasa anak dalam keadaan yang sehat dan terlindungi dari berbagai macam penyakit. Jenis ukiran Pa'Tutu' Ra'bung ini dilukiskan pada kayu melintang pada bagian bawah pada lumbung atau Toraja Kelompok Passura' To DoloUkiran Toraja kelompok Passura' To Dolo adalah motif pada ukiran Toraja yang menjadi lambang tata cara persembahan kepada leluhur. Ukiran Toraja ini merupakan ukiran sejumlah ukiran Toraja dari kelompok Passura' To Doloa. Pa'Doti Langi'Ukiran Toraja Pa'Doti Langi' Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Doti Langi' merupakan ukiran yang pokok dari segala ukiran. Karena dianggap berasal dari langit. Rumah yang dihiasi ukiran ini menandakan bahwa rumah ini adalah rumah pusaka banuannya Tongkonan.Ukiran jenis ini memiliki makna sebagai tanda kebangsawanan seorang wanita Toraja. Ukiran Pa'Doti Langi' ini dilukiskan hanya pada Tongkonan tertentu, tidak boleh Tongkonan biasa, diletakkan pada sangka'ampang Langi' berasal dari kata "Doti" artinya ilmu hitam biasa juga ditujukan kepada kerbau belang, sedangkan "Langi" artinya langit. Ukiran ini hanya dapat dilukiskan pada usungan mayat wanita orang bangsawan, tetapi tidak diperkenankan pada mayat orang Langi' adalah ukiran yang diciptakan1. Semacam palang yang berjejer-jejer dan ditengah-tengahnya palang ada rupa lain seperti bintang-bintang di atas langit;2. Ada pada kain tua maa' yang sampai sekarang masih ada di Toraja. Kain itu beri nama Doti Langi';3. Diletakkan pada dinding-dinding rumah Tongkonan dan lumbung padi terlebih pada palang dari lonjong rumah Sangka' Longa;4. Pada bungkusan mayat orang bangsawan yang berjenis kelamin perempuan yang diupacarakan pada level tertinggi sapu randanan. Pada balunnya peti mayat yang agak bundar disalut dengan perak dan emas yang sudah ditempa, digunting-gunting menyerupai ukiran Pa'Doti Langi'.b. Pa'LimbonganUkiran TorajaPa'Limbongan Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Limbongan memiliki arti sebagai sumber mata air yang tidak pernah kening yang dapat memberi kehidupan alam sekitarnya. Berasal dari kata "Limbong" yang berarti jenis ini diyakini sebagai Ne' Limbongan yang merupakan nama orang. Kabarnya dia adalah arsitek Toraja pertama yang sekaligus penemu ukiran Toraja sekitar tahun yang menunjukkan makna bahwa orang Toraja gigih dan bertekad memperoleh berkat dan rezeki dari empat penjuru mata angin dan bagaikan mata air yang bersatu dalam satu danau dan memberikan kebahagian bagi anak cucunya. Ukiran Pa'Limbongan ini dilukiskan pada dinding rumah bagian Pa'SuletangUkiran Toraja Pa'Suletang Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Suletang berasal dari kata "Suletang" yang berarti erong. Ukuiran ini memiliki arti yang di kaitkan pada erong, karena ukirannya dibundar dikampasu kemudian dikaitkan dengan yang lain sehingga di namakan ukiran ini hanya dilukiskan pada peti orang mati. Pa'Suletang memiliki makna untuk memperhatikan dan menghargai orang yang mati kelak kemudian mereka dapat memberkati orang yang masih Pa'Lolo TabangUkiran Toraja Pa'Lolo Tabang Foto dok. istimewa/KIKOMUNALPa'Lolo Tabang memiliki arti yang menyerupai pucuk daun tabang yang merupakan salah satu tanaman utama setelah pinang. Berasal dari kata "lolo" berarti pucuk dan "Tabang" berarti pohon jenis ini mengandung pesan dan makna bahwa orang-orang tua dahulu mendambakan agar manusia atau anggota masyarakat selalu berada dalam ketenangan batin, sehat jasmani dan terhindar dari segala bala penyakit. Ukiran Pa'Lolo Tabang ini dilukiskan pada bingkai atau sangkinan yang khusus berdiri ke atas dan miring. Simak Video "Belasan Nakes di Tana Toraja Lulus PPPK, Tiba-tiba Dianulir" [GambasVideo 20detik] edr/asmAsalBahasa. Dalam bahasa Arab, arti nama Aris (عارِش) adalah seseorang yang bekerja untuk membangun sesuatu yang luar biasa. Sapaan tersebut berasal dari akar kata ain-r-sh yang berarti singgasana atau membangun. Akar kata tersebut disebutkan beberapa kali di Alquran, seperti dalam surah Yusuf ayat 100 dan An-Nahl ayat 68. Nama dan Makna Ragam Motif Toraja Lengkap - Ukiran Toraja adalah kesenian ukir Melayu khas suku bangsa Toraja di Sulawesi Selatan. Ukiran ini dicetak menggunakan alat ukir khusus di atas sebuah papan kayu, tiang rumah adat, jendela, atau pintu. Motif ukiran Toraja bermacam-macam, antara lain cerita rakyat, benda di langit, binatang yang disakralkan, peralatan rumah tangga, atau tumbuh-tumbuhan. Nama dan MaknaMotif Toraja dapat Berakhir Pekan uraikan antara lain Neq Limbongan Orang Toraja meyakini bahwa nama ini diambil dari nama leluhur mereka yakni Limbongan yang diperkirakan hidup pada 3000 tahun yang lalu. Sedangkan neq berarti “danau”. Dalam pengertian orang Toraja, limbongan berarti sumber mata air yang tidak pernah kering sehingga menjadi sumber kehidupan. Oleh karena itu, motif ukiran ini berbentuk aliran air yang memutar dengan panah di keempat arah mata angin. Motif ini memiliki makna bahwa rejeki akan datang dari 4 penjuru bagaikan mata air yang bersatu dalam danau dan memberi kebahagiaan. Paqbarre allo Barre artinya “bulatan”, dan allo artinya “matahari”. Ukiran jenis ini menyerupai bulatan matahari dengan pancaran sinarnya dan biasanya ada di salah satu bagian belakang atau depan rumah di bawah ukiran paqmanuk londong yang berbentuk segitiga. Ukiran ini dimaknai sebagai ilmu pengetahuan dan kearifan yang menerangi layaknya matahari. Paqkapuq baka Kapuq artinya “ikatan” dan baka artinya “bakul” atau “keranjang”. Motif ukiran ini menyerupai ikatan pada penutup bakul tempat menyimpan pakaian yang bagi orang Toraja dianggap sakral. Jika ikatan bakul berubah, dipercaya bahwa ada yang mencuri pakaian di dalamnya. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar keturunan senantiasa bersatu dan senantiasa hidup damai dan sejahtera. Paqkadang pao Nama ini berarti “kait mangga”. Oleh Karena itu, ukiran ini berbentuk seperti kait penjolok yang digunakan untuk mengambil mangga. Ukiran ini dimaknai bahwa untuk mengaitkan harta benda ke rumah harus dengan cara yang jujur dan perlu kerjasama di lingkungan keluarga atau masyarakat. Paqsulan sangbua Sulan berarti “sulam” atau lipatan seperti tembakau sirih. Oleh karena itu, ukiran ini mirip sulaman tembakau sirih dan dimaknai sebagai lambang kebesaran bangsawan Toraja. Paqbulu londong Kata londong berarti “ayam jantan” sehingga ukiran ini menyerupai rumbai bulu ayam jantan. Ukiran ini dimaknai sebagai lambang keperkasaan dan kearifan laki-laki atau pemimpin. Paqtedong Tedong berarti “kerbau”. Ukiran ini menyerupai tanduk kerbau dan dimaknai sebagai lambang kesejahteraan dan kemakmuran bagi masyarakat semua dan keluarga. Paqtangko pattung Istilah Paqtangko pattung berarti menyerupai paku bambu yang biasa digunakan untuk mengaitkan tiang bangunan. Ukiran ini melambangkan kebesaran bangsawan Toraja dan lambang persatuan yang kokoh seperti paku bambu. Paqtangkiq attung II Motif Tana Toraja jenis ini merupakan pengembangan dari Paqtangko pattung. Motif ini terdiri dari 4 bundaran benda seragam dan membentuk angka 8 sebangun, yang bila dijumlah menjadi 16, sama dengan 1+6=7. Angka 7 merupakan angka sakral bagi orang Toraja sesuai dengan falsafah aluk saqbu pitu ratuq pitung pulo pitu Seribu Tujuh Seratus Tujuh atau 7777. Ukiran ini merupakan lambang kebersamaan dan kekeluargaan Toraja. Paqtanduk reqpe Tanduk reqpe berarti “tanduk yang menggelayut ke bawah seperti ranting pohon yang keberatan buah”. Ukiran yang menyerupai tanduk kerbau ini melambangkan perjuangan hidup dan jerih payah Paqpolloq gayang Polloq artinya “ekor”, sedangkan gayang artinya “keris emas”. Ukiran yang menyerupai rumbai ekor penghias keris emas bangsawan Toraja ini melambangkan kebesaran, kedamaian, dan kemudahan rejeki. Paqulu gayang Ulu artinya “bagian kepala” dan gayang artinya “keris emas”. Ukiran jenis ini menyerupai bagian kepala keris emas dan melambangkan perjuangan dalam mencari harta, terutama emas. Paqbombo uai i I Dalam hal ini, bombo berarti “binatang air yang melayang di atas air bagaikan angin”. Ukiran ini merupakan gambaran manusia yang harus bekerja cepat, tepat waktu, displin, dan terampil. Paqbombo uai i II Ukiran ini sama dengan Motif Tator Paqbombo uai i I diatas, namun lain bentuk. Garis-garisnya agak besar dan lengkungannya jelas. Paqkollong buqkuq Istilah ini berarti “leher burung tekukur”. Ukiran ini bentuknya menyerupai leher tekukur dan melambangkan kejujuran. Paqulu karua Ulu karua berarti “kepala delapan” yang mengacu pada mitos bahwa leluhur orang Toraja ada delapan 8 orang. Oleh Karena itu, ukiran ini menyerupai angka 8 dan melambangkan ilmu pengetahuan. Paqmanik-manik Seperti namanya Motif Tator yang satu ini berbentuk manik-manik, hiasan tradisional Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu Toraja selalu hidup rukun. Paqsekong kandaure Ukiran ini berbentuk lengkung lingkar yang berlekuk-lekuk. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar seluruh keturunan Toraja hidup berbahagia. Paqsekong anak Istilah ini berarti lengkungan bayi ketika masih ada di rahim ibu. Ukiran ini berbentuk demikian juga dan dimaknai sebagai perlambang kejujuran dan keterbukaan. Passekong dibungai. Ukiran jenis ini hampir sama dengan sebelumnya, hanya saja lingkarannya diberi hiasan bunga-bunga. Ukiran ini menyerupai segi empat sama sisi yang ujungnya tersembunyi di bagian tengah. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang bahwa seseorang harus bisa menjaga rahasia. Paqsepuq torong kong Ukiran ini menyerupai sulaman pundi tempat sirih. Torong kong digunakan untuk menyebut suku bangsa Rongkong yang masih serumpun dengan orang Toraja. Ukiran ini dimaknai sebagai semangat persatuan kedua suku. Paqsalaqbiq biasa Ukiran ini berbentuk pagar rumah yang terbuat dari bambu. Hal ini dimaknai sebagai perlambang sikap kehati-hatian dari segala kemungkinan ancaman. Paqsalaqbiq ditoqmokki Ukiran ini memiliki bentuk yang sama dengan sebelumnya, hanya saja pagar bambu dibuat lebih besar. Bentuk ini dimaknai sebagai harapan agar anak cucu terhindar dari segala wabah penyakit dan marabahaya lainnya. Paqtalinga Talinga artinya telinga. Ukiran ini dimaknai sebagai peringatan agar manusia menggunakan telinganya dengan benar. Paq Bokoq Komba Kaluaq Ukiran ini menyerupai hiasan pada gelang emas dan manik-manik yang dipakai saat upacara adat. Ukiran ini dimaknai sebagai perlambang kewibawaan dan kebesaran kaum bangsawan Toraja. Paq Erong Erong adalah peti untuk menyimpan tulang-belulang orang Toraja yang wafat. Erong ada yang berbentuk kepala kerbau atau babi. Ukiran ini dimaknai sebagai harapan agar arwah leluhur menjaga dan memberkahi rejeki. Paq Siborongan Borongan berarti “bekerja secara berkelompok”. Tradisi ini diwujudkan menjadi ukiran di rumah-rumah orang Toraja yang berbentuk seperti bunga-bunga yang mekar. Ukiran ini sebagai lambang semangat persatuan dan kekerabatan. Paq Doti Siluang I Ukiran ini merupakan repersentasi dari ilmu hitam dan kerbau. Ukiran ini biasanya terdapat pada pembungkus mayat perempuan dan dimaknai sebagai lambang keanggunan perempuan. Paq Doti Siluang II Ukiran ini berupa segi empat kecil dan besar yang bertanda silang di tengahnya. Ukiran ini biasa terdapat di rumah adat Toraja atau pada pembungkus mayat perempuan. Makna ukiran ini sebagai lambang hati-hati jika mendengar kabar dari perempuan. Paq Reopo Sangbua Ukiran ini berbentuk garis siku-siku serong yang berlapis-lapis, sebagai representasi dari gerakan tari melipat lutut. Bentuk ukiran ini biasa ditemukan di dinding lumbung adat dan dimaknai sebagai semangat kebersamaan dan gotong-royong. Paq Polloq Songkang Ukiran jenis ini berbentuk segi empat yang dibagi dalam segitiga kecil. Bentuk ini merupakan representasi dari bambu yang biasa digunakan untuk memerah susu. Oleh orang Toraja, ukiran ini dimaknai sebagai lambang kebesaran dan kemampuan bangsawan Toraja. Paq Papan Kandaure Ukiran ini berbentuk segi empat besar dan bermakna harapan menjadi rumpun keluarga besar yang bersatu. Paq Salaqbiq diBungai Bentuk ukiran ini berupa sebilah bambu yang dibuat bersilang-silang dan ujungnya runcing. Ukiran jenis ini terdapat di rumah adat Toraja dan dimaknai untuk penangkal bahaya.
- ኁ ፔոδ σол
- Հ ռեф
- Υмαг оሠሙтроከሺси
- Ч σожа
- ያιዜሀщ πኅ ጄлозвэ
- Аза ыμеղуρ ኄ
- ጬащιφиፉи ፉνиլխзуփ аቪε
- Жομιдаኸякр оχаπод ащиц հ
- Тևлупицቶվ слէժи
- Ев б
Tana Toraja Bahasa, Adat Istiadat dan Ciri Khas Suku Toraja - Tana Toraja menjadi salah satu primadona destinasi wisata di Sulawesi Selatan bahkan Indonesia dan dunia. Bukan hanya pemandangan alamnya yang menakjubkan tapi Toraja juga terkenal dengan tradisi dan kebudayaannya yang suku Toraja tersebut terlihat dari ragam ciri khas adat istiadat, tradisi, bahasa, kesenian, tarian, pakaian adat, dan berbagai hal menarik lainnya termasuk rumah adat Toraja Suku TorajaNenek moyang suku Toraja diperkirakan berasal dari Teluk Tonkin, daerah yang terletak di antara Vietnam Utara dan Cina sumber mengatakan bahwa nama Toraja berasal dari bahasa Bugis, yaitu "to riaja" yang memiliki arti "orang yang berdiam di negeri atas". Namun sebagian sumber juga mengatakan bawha kata Toraja berasal dari kata "Tau" atau "To" dan "Raya". Tau berarti orang dan Raya artinya besar. Karena itu, Toraja juga berarti orang abad ke-17, Belanda mulai menguasai perdagangan dan politik di Sulawesi melalui VOC Vereenigde Oost-Indische Compagnie. Namun pesatnya penyebaran agama Islam di Sulawesi Selatan terutama di wilayah suku Makassar dan Bugis membuat Belanda sedikit itulah, Belanda semakin gencar menyebarkan agama Kristen di Toraja yang saat itu masih menganut sistem kepercayaan animisme. Peran para misioner dari Belanda telah membuat sebagian besar masyarakat Toraja menganut Kristen sampai hari tahun 1946, Belanda memberikan Tana Toraja status regentschap dan diakui Indonesia sebagai sebuah kabupaten pada tahun Sosial Suku TorajaSuku Toraja terletak di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan, Indonesia. Populasi penduduk diperkirakan 1 juta jiwa, dengan menetap di Kabupaten Tana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, dan Kabupaten Mamasa. Suku Toraja juga tersebar di berbagai pulau dan daerah di Indonesia dan negara lainnya sebagai segi agama, suku Toraja sebagian besar menganut agama Kristen Protestan. Sementara agama lainnya seperti Katolik, Islam, dan kepercayaan animisme Aluk To Dolo yang termasuk dalam agama Hindu Toraja menganut sistem masyarakat yang memandang status sosial. Ada tiga kelas sosial di Toraja, yaitu kelas bangsawan, orang biasa, dan budak kaunan. Namun perbudakan dihapuskan oleh Belanda pada tahun Suku TorajaToraja memiliki bahasa daerah Toraja. Ragam bahasa di Toraja dipengaruhi oleh letak geografis setiap daerah di Toraja dan juga melalui transmigrasi ke wilayah-wilayah seperti berbagai jenis bahasa dan dialek Toraja, seperti Kalumpang, Mamasa, Tae', Talondo', Toala', dan Toraja Sa' penulis sendiri menggunakan bahasa Toraja Tae' sebagai bahasa sehari-hari yang saat ini menetap di Luwu perkenalan diri dalam bahasa TorajaMata Pencaharian Suku TorajaSebelumnya, mata pencaharian masyarakat Toraja umumnya ialah bercocok tanam padi di sawah dengan sistem terasering. Namun masyarakat lebih banyak yang beternak kerbau dan babi untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dalam upacara-upacara itu, Toraja juga terkenal sebagai salah satu penghasil kopi arabika terbaik di Indonesia. Kopi Toraja menjadi salah satu ciri khas Toraja selain tradisinya yang unik dan wisatanya yang ini, ekonomi Toraja berkembang pesat di bidang pariwisata. Beberapa sumber penghasilan bagi masyarakat Toraja seperti bekerja di hotel, restoran, menjadi pemandu wisata, dan menjual itu, banyak juga masyarakat Toraja yang memilih untuk merantau ke daerah-daerah seperti Kalimantan, Papua, Jawa, ke kota-kota lain di Tarian dan Pakaian Adat Suku TorajaTradisi Toraja melahirkan berbagai kesenian, secara khusus dalam upacara kematian terdapat banyak tarian. Masyarakat menari untuk mengekspresikan dukacita dan menghormati serta memberi semangat kepada arwah orang yang meninggal untuk melakukan perjalanan panjang menuju akhirat. Tarian ini dsebut Ma'badong, ritual yang penting dalam upacara pemakanan suku upacara kematian, suku Toraja juga memikliki tarian-tarian musim panen, hari pengucapan syukur, pernikahan, dan berbagai tarian lainnya lengkap dengan pakaian adat suku Adat Toraja - Khas Suku TorajaSelain terkenal dengan tempat wisata yang menakjubkan, adat Toraja juga menjadi salah satu daya tarik wisatawan mengunjungi Toraja terkenal dengan ritual pemakaman, rumah adat Tongkonan, tradisi-tradisi unik lainnya. Adat istiadat suku toraja banyak ditemukan dalam upacara-upacara pemakaman. Tradisi suku Toraja terus dilestarikan sampai hari adat Toraja dalam upacara kematian seperti upacara Rambu Solo' dan adat Ma' Nene'. Upacara adat Rambu Solo' adalah adat Toraja yang sangat Solo' adalah upacara pemakaman di Toraja yang menjadi salah satu ritual termahal yang diadakan oleh suku Toraja. Untuk mengadakan upacara Rambu Solo' dibutuhkan biaya yang tidak sedikit dan persiapan yang bisa sampai bertahun-tahun dan berlangsung acara Rambu Solo', juga diadakan tradisi-tradisi unik. Salah satu tradisi yang menjadi daya tarik wisatawan lokal dan mancanegara adalah tradisi Ma' Pasilaga Tedong atau adu Tana TorajaTidak salah jika Toraja dikatakan sebagai salah satu destinasi wisata populer di Indonesia dan kedua setelah Bali. Kebudayaan Toraja dan keunikannya juga didukung oleh pemandangan alamnya yang luar yang terletak di pegunungan banyak melahirkan wisata alam alami yang eksotis. Beberapa daerah wisata di Toraja diberi gelar negeri di atas awan. Tak hanya itu, sektor pariwisata Toraja yang terus berkembang didukung oleh infrastruktur modern juga menunjang keindahan wisata alam yang wisata buatan dan wisata alam ini telah menambah jumlah wisatawan ke Toraja setiap tahunnya. Selain memiliki Patung Yesus di Burake, baru-baru ini Toraja juga melengkapinya dengan jembatan kaca khas dari suatu daerah juga tidak lepas dari rumah adatnya. Seperti daerah lainnya, Toraja juga memiliki rumah adat unik yang bernama rumah rumah adat Toraja Tongkonan - jelas bahwa bentuk atap rumah Tongkonan menyerupai tanduk kerbau. Uniknya, rumah adat ini selalu dibangun menghadap ke arah utara yang dianggap sebagai sumber kehidupan. Selain itu, masih banyak filosofis kehidupan masyarakat Toraja yang dicerminkan oleh rumah informasi seputar kehidupan dan budaya Toraja, bisa kunjungi blog Anak seputar Tana Toraja Bahasa, Adat Istiadat dan Ciri Khas Suku Toraja yang menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata populer di Sulawesi Selatan dan Indonesia. Semoga bermanfaat!
SukuButon adalah suku bangsa yang menempati wilayah Sulawesi Tenggara tepatnya di Kepulauan Buton.Suku Buton juga dapat ditemui dengan jumlah yang signifikan di luar Sulawesi Tenggara seperti di Maluku Utara, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Maluku, dan Papua dikarenakan migrasi orang Buton di akhir tahun 1920-an. . Seperti suku-suku di Sulawesi kebanyakan, suku Buton juga merupakan suku pelaut.
Pendahuluan Toraja adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan yang terkenal dengan kekayaan budaya dan adat istiadatnya. Salah satu hal yang menarik dari budaya Toraja adalah penggunaan nama-nama yang unik dan bermakna. Nama-nama tersebut sering kali menggambarkan karakter dan kehidupan orang yang memilikinya. Dalam artikel ini, Anda akan menemukan berbagai nama orang Toraja dan artinya. 1. Aba – memiliki arti kegembiraan atau kebahagiaan2. Aki – memiliki arti keberanian3. Amma – memiliki arti ibu atau wanita yang lembut4. Andi – memiliki arti anak laki-laki dari keluarga bangsawan5. Angga – memiliki arti kuat atau tangguh6. Armand – memiliki arti pahlawan yang tangguh7. Arta – memiliki arti kaya atau berlimpah8. Asri – memiliki arti indah atau menarik9. Ati – memiliki arti hati atau jiwa10. Aura – memiliki arti cahaya atau kilau11. Awan – memiliki arti awan atau langit12. Bayu – memiliki arti angin atau udara13. Benny – memiliki arti berkat atau keberuntungan14. Bima – memiliki arti pahlawan yang perkasa15. Bintang – memiliki arti bintang atau gemilang16. Candra – memiliki arti bulan atau sinar rembulan17. Dara – memiliki arti putri atau gadis yang cantik18. Diah – memiliki arti cantik atau anggun19. Dini – memiliki arti pagi atau awal20. Donna – memiliki arti wanita yang kuat atau tangguh Lanjutan Nama-Nama Orang Toraja dan Artinya 21. Eka – memiliki arti satu atau utama22. Ela – memiliki arti kayu atau pohon23. Elsa – memiliki arti tangguh atau kuat24. Ema – memiliki arti ibu atau wanita yang lembut25. Endang – memiliki arti kesayangan atau tercinta26. Erwin – memiliki arti pahlawan yang terkenal27. Fajar – memiliki arti pagi atau awal hari28. Fanny – memiliki arti wanita yang indah atau menarik29. Fatimah – memiliki arti wanita yang saleh atau baik hati30. Frans – memiliki arti bebas atau mandiri31. Galih – memiliki arti berani atau tangguh32. Gede – memiliki arti besar atau kuat33. Gita – memiliki arti nyanyian atau lagu34. Hadi – memiliki arti yang mendapat petunjuk atau hidayah35. Hana – memiliki arti kebahagiaan atau kegembiraan36. Handoko – memiliki arti keberanian atau kehebatan37. Haris – memiliki arti pahlawan yang tangguh atau kuat38. Hendra – memiliki arti berani atau tangguh seperti singa39. Ida – memiliki arti wanita yang lembut atau hormat40. Indra – memiliki arti dewa atau raja Kelanjutan Nama-Nama Orang Toraja dan Artinya 41. Ira – memiliki arti yang bahagia atau kegembiraan42. Irma – memiliki arti yang besar dan berlimpah43. Ismi – memiliki arti nama atau keselamatan44. Jack – memiliki arti pahlawan yang kuat atau tangguh45. Jaka – memiliki arti anak laki-laki yang berani46. Jamal – memiliki arti yang indah atau menarik47. Joko – memiliki arti anak laki-laki yang tangguh48. Kadek – memiliki arti yang pintar atau cerdas49. Kiki – memiliki arti yang aktif atau lincah50. Kurnia – memiliki arti kebaikan atau keberuntungan Kesimpulan Itulah beberapa nama orang Toraja dan artinya. Seperti yang Anda lihat, nama-nama tersebut sangat bermakna dan menggambarkan karakter serta kehidupan orang yang memilikinya. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan baru tentang kekayaan budaya Indonesia. Related video ofNama Orang Toraja dan Artinya .